Senin, 27 Januari 2014

Review Film: Fast & Furious 6

Akhirnya, setelah berbagai kesibukan yang harus aku lakukan sejak film ini dirilis tahun 2013, aku akhirnya baru saja bisa menyelesaikan menonton film ini secara utuh di DVD. Volume televisi aku pasang hingga 60; booster untuk souround system pun aku pasang agar menciptakan suasana layaknya bioskop dan... aku menikmati film ini.
Damn, why I'm so late to watch this very cool movies!

Senin, 20 Januari 2014

#Resensi IX/2014: TITIK JENUH LIKU-LIKU KEHIDUPAN

Lintasan kehidupan selalu memiliki memiliki dua sisi yang berlawanan: gelap-terang, hitam-putih, baik-buruk. Keduanya selalu berputar beriringan dan saling menempel pada kedua sisinya. Namun, selalu ada rencana Tuhan di balik semua peristiwa. Itu sebabnya, tidak semua penderitaan berakhir dengan kematian jika Tuhan tidak menghendaki. Gelimang kebahagiaan akan berbalik  menjadi kesengsaraan jika sewaktu-waktu Tuhan memutuskan. Hidup adalah teka-teki, dan manusia hanya bisa meraba-raba sambil berusaha untuk keluar dari peristiwa satu ke yang lain dan memetik makna rahasia yang terkandung di dalamnya.

Kamis, 16 Januari 2014

#Resensi X /2014: Tuhan Tak Terkuburkan

Kenapa aku suka buku ini? Ada cerita awalnya.
Dulu, waktu aku di Sydney mendampingi suamiku yang tugas belajar di sana, aku berkenalan dengan banyak orang dari berbagai macam suku bangsa selain Indonesia. Salah satunya adalah seorang yang berasal dari China. Namanya Lee. Seorang lelaki yang waktu itu istrinya sedang hamil. Padaku dia bercerita bahwa dia tidak percaya dengan semua agama yang ada di dunia ini. Tapi, dia tahu bahwa alam raya ini tidak terjadi begitu saja. Pasti ada awalnya, karena segala sesuatu yang sedang berlangsung pasti dimulai dari sebuah permulaan.


Rabu, 15 Januari 2014

#Resensi VIII/2014: 30 Hari Keliling Sumatra

Jika kalian baru saja lolos dari lubang penyakit yang mematikan (sebut saja kanker) apa yang akan kalian lakukan? Atau jika kalian punya anak yang baru saja dinyatakan sembuh dari penyakit kanker, apa yang akan kalian berikan padanya? Pasti kalian akan segera melakukan sesuatu yang kalian sukai, sebagai rasa syukur karena ternyata kalian masih diberikan kesempatan untuk melakukan hal itu bersamanya. Dan demikianlah yang terjadi pada Ary Amhir. Dia seorang wanita yang amat gemar melakkan traveling. Sehingga, ketika dia sudah dinyatakan bebas dari penyakit kankernya, dan 61 jahitan di perutnya sudah mulai terasa kering (karna usia jahitan itu sudah berusia 1 tahun), Ary Amhir pun berkeinginann untuk melakukan traveling atau perjalanan mengelilingi Pulau Sumatra. Ibunya langsung memberi izin, bahkan ikut membantu mencarikan tiket pesawat dari kenalananya. Dan buku ini, adalah catatan perjalanan dari Ary Amhir ketika selama 30 hari dia mengelilingi Sumatra.


Selasa, 14 Januari 2014

#Resensi VII/2014: 10 Kekasih Allah

Jujur nih, ini adalah salah satu buku kesayanganku. Aku membaca ini di awal-awal aku memutuskan untuk mulai secara kaffah menjalankan kehidupan sebagai seorang Muslimah, tidak lama setelah aku mengenakan jilbab. Bukan berarti sebelumnya aku menjalankan kehidupan yang tidak islami. Tidak. Sama sekali tidak. Aku seorang muslimah, hanya saja sebelumnya aku amat keras kepala dan sedikit banyak sering SOK TAHU untuk berbagai macam hal. Lalu, setelah aku berdoa pada Allah agar Allah mengganti hatiku dengan hati yang baru, yang lebih lembut, lebih mudah menerima kebenaran, lebih tergerak ke arah kebaikan, dan lebih tawadhu, aku langsung tersentuh begitu saja dengan buku ini. Begitu tersentuh sehingga kelak, ketika aku mengasuh website Kafemuslimah.com di tahun 2002, pada siapa saja yang memutuskan untuk hijrah menuju Allah dan Rasulnya, aku menghadiahi dia buku ini. Hingga akhirnya buku ini sulit dicari di toko buku, dan aku sendiri mulai mengurangi intensitas di website tersebut hingga akhirnya website itu berhenti beroperasi di tahun 2012 lalu. Jadi.... buku ini amat aku rekomendasikan bagi siapa saja yang ingin HIDUP NYAMAN DAN DAMAI SEBAGAI SEORANG MUSLIM/MUSLIMAH.

#Resensi VI/2014: Kereta Terakhir (kumpulan cerpen)

Tahun 2011, Penerbit Leutikaprio mengadakan sebuah event dengan judul "SOULMATE WRITING BATTLE 2011". Jadi, dalam event lomba menulis ini, penulis harus mengajukan sebuah buku dimana buku tersebut ditulis berdua dengan teman sesama penulis lain. Masing-masing penulis harus menulis hal yang sama (tema yang sama) tapi dengan sudut pandang yang berbeda. Jadi, misalnya temanya tentang POLISI yang nangkep MALING, maka si A menulis dari sudut pandang Polisi ketika melakukan adegan penangkapan tersebut, dan si B menulis dari sudut pandang Maling ketika terjadi adegan penangkapan tersebut. Seru kan eventnya. Aku sempat ikut lomba ini. Sayangnya, aku kalah. Nah, buku ini adalah buku yang memenangkan event tersebut.


#Resensi V/2014: Quality of Life (Mencari Keseimbangan Hidup)

H. Stanley Jones, menulis dalam pendahuluannya bahwa dia sungguh-sungguh percaya bahwa kualitas setiap kehidupan dapat ditingkatkan melalui belajar dan menjadi orang yang suka introspeksi, mempelajari batin diri sendiri, dan membuat keputusan yang mempengaruhi anda dan masa depan anda secara positif. (hal 7) Dan demikianlah isi dari buku ini.

Senin, 13 Januari 2014

#resensi V/2014: Spiritual Excellence menurut Nashir Fahmi

Nashir Fahmi mengawali penulis buku non fiksi ini dengan sebuah pertanyaan:
"Mengapa Martina Hingis bisa menjadi juara dunia di usia 17 tahun, Husain Tabataba'i mendapat gelar doktor honoris causa bahkan di usia 7 tahun, atau (untuk menghibur diri) seorang anak Indonesia Fajar Ardian meraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional di Athena pada usia 17 tahun. Kita juga mengenal Michael JOrdan dengan prestasi bola basketnya yang luar biasa. Atau sang juara tujuh kali Tour de France Lace Amstrong, dan lain-lain. Apakah mereka punya bahan dasar penciptaan sebagai manusia unggul yang berbeda dengan kita?"

#resensi IV/2014: Jadi Cewek Cantik? Gampang kok!

"SAYA NGGAK CANTIK, MAKANYA SAYA MAU JADI PENULIS." Begitu kira-kira inti dari surat yang sering diterima oleh penulis buku ini hingga membuatnya tergerak untuk menulis buku ringan yang diberi tajuk "Psikopop Remaja" dengan judul : Jadi Cantik Cantik? Gampang Kok! ini.

Sabtu, 11 Januari 2014

#resensi III/2014: Sunyi (sebuah perjalanan takdir hidup)

Kalian percaya pada kebetulan tidak? Sedang jalan-jalan, eh.. kebetulan ketemu dengan teman lama. Lalu kebetulan lagi teman itu ternyata punya rahasia yang kita sebenarnya sudah tahu isinya. Kebetulan lagi, kita sendiri juga lagi punya masalah. Lalu kebetulan ... kebetulan... kebetulan. Wah. Ada banyak kebetulan yang terjadi di sekitar kita, dan bahkan terjadi setiap saat mungkin jika saja kita menyadarinya.

#resensi II/2014: Remember When

Awalnya, aku beli buku ini gara-gara keliru membedakan mana yang Windry Ramadhina dan mana yang Winna Efendi. hohoho. Karena keduanya sama-sama penulis produktif dari penerbit Gagas Media. Tapi, setelah aku menyelesaikan membaca buku ini, dan juga menyelesaikan membaca bukunya Windry Ramadhina, aku tahu perbedaan keduanya. Tapi, bukan itu yang akan aku bahas di resensi novel berikut ini. Meski pingin juga sih (hehehe, meski sebenarnya aku suka keduanya).


#resensi I/2014: Tentang Cinta Yang Tak Lagi Sama

Ini kisah tentang kakak beradik yang tidak akur, semata karena mereka terlahir dari satu bapak dan dua ibu, yaitu Mahoni dan Sigi. Masing-masing memiliki kenangan masa kecil yang berbeda, dan tumbuh besar dengan kenangan yang membentuk ingatan dan sikap mereka tersebut. Hingga suatu hari mereka pun dipertemukan kembali dan dipaksa oleh keadaan untuk bisa saling menerima satu sama lain.


Kamis, 02 Januari 2014

Aplikasi Al Quran Android Rekomendasiku

Mengawali tahun 2014 ini, aku mulai membenahi tablet dan semua gadget yang aku miliki saat ini. Tapi sebelumnya cerita dulu deh.
Dua hari sebelum tahun baru, aku jalan-jalan ke Gramedia dan tertarik untuk membeli produk Al Quran digital dengan merek Quranku yang dilengkapi dengan Pen Electronic-nya. Jujur saja, aku memang sedang mendalami pelajaran membaca Al Quran. Maklum, aku bukan lulusan pesantren dan sempat amat terlambat belajar membaca Al Quran. Ditambah lagi mata yang minus ini butuh melihat huruf-huruf yang rada-rada besar tapi sekaligus nggak mau kalau harus nenteng sesuatu yang berat kemana-mana. Banyak maunya emang, jika semua keinginan berikut ini dimasukkan dalam list kebutuhan: punya Al Quran yang berwarna manis, bisa dimasukkan ke dalam tas, dan disertai dengan Muratal yang qari-nya pas di telingaku yang sedang belajar, ada, ada bookmark yang bisa didapat dengan mudah, Muratalnya bisa jadi personal asisten karena bisa dipause kapan saja dan direwind kapan saja; terjemahan Al Qurannya hurufnya gak kecil-kecil, serta pilihan huruf-hurufnya sesuai dengan hati dan mataku (jiaaaaa).

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...