Kamis, 14 November 2013

Tampan Tailor: Film Ciamik Yang Full Dengan Keterharuan

Aduh.... alhamdulillah, akhirnya. Setelah Film Laskar Pelangi, Ainun dan Habibie, akhirnya aku bertemu lagi dengan Film Indonesia yang bagus pake banget. Senang sekali (dan saking senangnya, aku nulis review ini langsung setelah aku menyelesaikan menonton film ini.


Jenis Film : Drama
Produser : Sudiad
Produksi : MAXIMA PICTURES
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Pemain Utama: Vino G. Sebastian, Marsya Timothi, Ringgo Agus Warman, dan pemain cilik Jevan Nathanio.

Sinopsis:
Setelah kematian istrinya yang menderita Kanker, kehidupan Topan (Vino G. Sebastian) yang semula bekerja sebagai seorang penjahit Jas, berada di roda kehidupan paling bawah alias jatuh miskin (banget). Rumah dan segala isinya, bahkan termasuk benda kesayangan yang wajib dimiliki oleh seorang penjahit yaitu mesin jahit, semuanya harus dijual. Berdua dengan anaknya yang belum berusia 7 tahun, Topan akhirnya menggelandang mencari penghidupan baru.

Dalam menggelandang itu, dia hanya membawa sebuah tas koper tua, tas ransel anaknya yang berisi buku-buku sekolah dan sebuah papan plank yang bertuliskan "TAMPAN TAILOR".Kenapa namanya TAMPAN TAILOR? Karena itu adalah penggalan dari nama Topan dan Tami yang jika disingkat menjadi TAMPAN. Papan Plank  itu dibuat oleh istri Topan, Tami, ketika pasangan Tami dan Topan membuka usaha pembuatan Jas.

Sebenarnya, Topan amat mencintai pekerjaannya sebagai penjahit Jas. Menurutnya:
"Jas bukan sekedar baju. Jas adalah pusaka karena menyimpan sejarah pemiliknya. Pilihan bahan yang pas, potongan yang akurat, jahitan yang rapi, tidak akan pernah berarti jika tidak disertai perasaan cinta dan bangga penjahitnya. Jas bukan hanya menggambarkan karakter dari pemakainya. Tapi lebih dari itu, siapa pembuatnya."

Hidup di Jakarta itu, jika tidak punya modal dan keahlian maka hasilnya bisa: benar-benar menderita. Itu sebabnya ada pepatah yang mengatakan "Sekejam-kejamnya ibu tiri, tidak akan sekejam ibukota."
Itu sebabnya aku kadang suka miris jika melihat pendatang baru dari daerah yang datang ke Jakarta dengan nol keahlian dan modal dengkul saja. Rasanya, dia bakalan menambah jumlah pengangguran yang sudah bertumpuk di kota Jakarta ini. Kecuali jika dia punya jalan singkat yang tersendiri dan celakanya, jalan singkat itu umumnya adalah jalan yang haram.
Brrr. Seram.
Untunglah Topan, si penjahit duda yang ganteng dan punya aksen jawa medok ini orangnya jujur, kebapakan dan baik hati.

Topan selalu ingat pesan istrinya, untuk berusaha bisa menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik. Topan juga punya keyakinan, bahwa anaknya adalah anak terbaik di dunia ini dan dia memang selalu berdoa agar anaknya kelak bisa menjadi anak terbaik di dunia. Itu sebabnya Topan berusaha keras untuk hidup jujur dan lurus-lurus saja.
Tapi....
Hidup di Jakarta susyaaaaahhh banget jika hanya punya modal jujur dan harapan dan cita-cita saja.
Tetap harus ada yang bisa memberikan pinjaman berupa batu pijakan  agar kita bisa melangkah ke jenjang berikutnya. Siapa orang yang bisa memberikan pinjaman batu pijakan untuk Topan dalam hal ini?
Ada dua orang ternyata. Yang pertama, saudaranya sendiri, Darman. Darman ini seorang yang amat ulet berusaha. Dia mau bekerja apa saja. Asli serabutan. Jadi calo , hayo, jadi stunt man di film-film oke. Apa saja dia lakoni.
Dan orang yang kedua adalah, Prita. Seorang kenalan Darman yang punya wajah jutek, selalu bersikap judes, seorang perawan tua yang cantik sekaligus pemilik tempat peniitipan anak.
Bagaimana peran kedua orang tersebut pada kehidupan Topan? Bagaimana akhir dari kisah hidup Topan yang seru dan penuh dengan kepastian tersebut, sebaiknya kalian tonton film ini.
Seru.
Mengharukan.
Mendebarkan.
Dua jempol deh pokoknya.

Nah, sebenarnya, dulu aku sudah mulai mempertimbangkan untuk memasukkan Vino G. Sebastian sebgai salah satu artis pria Indonesia yang aku sukai. Yaitu sejak aku melihat permainannya ketika dia masih muda dahulu. Nah, menonton film ini, aku sekarang yakin untuk memasukkan dia dalam deret artis pria yang aku sukai.

Permainan Vino G. Sebastian natural sekali. Dia bisa berperan amat wajar di film ini. Sebagai seorang ayah yang amat sayang pada anaknya, pekerja keras yang rajin,  dan sekaligus mencoba untuk setia pada pasangannya. Serta kebapakan dan juga... tidak jelalatan melihat perempuan yang bukan pasangannya (aahhh, ini karakter impianku banget nih...hehehehe).

Sedangkan permainan Marsya Timothi dan Ringgo Agus Warman ya biasa-biasa saja sih menurutku. Tapi sejak dulu aku memang suka melihat Marsya Timothy. Wajahnya tidak membosankan yang pasti (oot sebentar: menurut kalian, cetakan wajahnya Marsya Timothy dan Claudia Cintya Bella itu mirip nggak sih? Kok aku kadang merasa cetakan wajah mereka mirip ya.).

Nah, di film ini ada dua lagu yang menjadi latar film yang kebetulan aku suka lagunya. Yaitu lagunya Chrisye (andai aku bisa) dan lagunya Bondan Prakoso (Ya Sudahlah) . Ya. Berbeda dengan film-film Indonesia yang sering membuat sebuah Theme Song baru untuk produksi film mereka, maka film TAMPAN TAILOR ini memakai lagu Indonesia yang pernah menjadi hits di Indonesia. Dan ini juga termasuk hal yang aku sukai dari film ini. Karena lagu ini sudah akrab di telinga jadi begitu kita selesai menonton filmnya, kita bisa mengenang film tersebut dengan lagu yang menjadi Theme songnya (dan sambil nonton tanpa sadar ikut bernyanyi malah).




Nah. Itu dia lagunya. Pernah dengar kan lagunya waktu dulu dipopulerkan oleh almarhum Chrisye?
Nah. Kembali ke cerita film TAMPAN TAILOR ya. Ada sebuah quotes yang aku suka di film ini, yaitu:

"Bintang... Bintang. Kita keluar yuk lihat bintang beneran di luar." (lalu Topan mengajak Bintang keluar dari bedeng tempat para tukang tidur dan merokok). Berjalan di atas pondasi jalan raya yang belum jadi)
"Wah. Langitnya kosong ini, nggak ada bintangnya,..." (ujar Topan sambil menatap langit yang gelap tak berbintang) "... Makanya dulu ayah dan ibu ngotot banget mau ngasih nama kamu bintang."
"Kenapa yah?"
"Ya seperti ini nih. Kalau langit lagi kosong, nggak bintang. Ayah sama ibu punya satu bintang di rumah. Ini.Bintangnya ayah sama ibu nih." (Menunjuk wajah Bintang yang sedang bengong dan membuat Bintang tersenyum malu campur bangga. Heheehhe... aku jadi ingat anak-anakku jika mereka mendapat pujian secara tidak langsung dariku dan adegan ini sukses bikin aku menitikkan air mata haru).


"Buat apa sih itu? Sudah jelek. Cuma papan plank aja. Sudah buang saja. Bikin yang baru."
"Bukan masalah planknya, Man. Sejarahnya yang penting. Harus dihargai. Bintang yang mengajarkan aku itu."
"Ah. Sejarah. MOnas tuh sejarah. Lubang buaya tuh sejarah. Munir. Munir tuh sejarah. Kalau kayak gitu sih... ah. Nonsense loh Pan." (Tapi Topan tidak peduli. Papan jelek, dekil dan yang catnya sudah mulai terkelupas itu terus dipeluknya erat-erat. Papan kenangan ketika dia masih jaya dahulu, papan yang dibuat oleh tulisan tangan almarhumah istrinya dahulu, ibunya Bintang).

 Ah... FIlm ini ciamik banget. Manis dan mengharukan.
TOnton deh. Nggak nyesel deh nonton film yang satu ini.


12 komentar:

  1. wah jadi beneran mupeng nonton nih, kok diposternya si vino kaga ada sengsara dan jelek jelek nya yak hahaha

    BalasHapus
  2. Nah... itu salah satu adegan dalam film ini. Seruuu... awalnya aku juga salah sangka.jadi penuh kejutan.

    BalasHapus
  3. aiiiih, pengen bgt nontonnya setelah baca tulisan ini mbak :D

    awal-awalnya kok jadi inget CJ7 yah :D
    trus trus ada lagunya Chrisye ituw, I Love that song :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo aku awalnya langsung inget pursue to happen-nya will smith.

      Hapus
  4. Wah, ada Vino G. Bastian rupanya. Aku selalu suka dengan film-filmnya, aktingnya bagus :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya... aku juga semakin suka dengan artis yang satu ini. calon bintang bersinar masa depan kayaknya.

      Hapus
  5. jadi pengen liat....thanks mbak ade...slalu ada yang baru buatky....

    BalasHapus
  6. Bagus bgt filmnya... kasih jempolll

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Bagus bgt filmnya... kasih jempolll

    BalasHapus
  9. Bagus bgt filmnya... kasih jempolll

    BalasHapus

jadi, apa pendapatmu teman?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...