Rabu, 09 Oktober 2013

HANYA SATU KATA, LAWAN!

Masih inget gak waktu masih sekolah menengah atas dulu selalu ada pertanyaan rutin di sesi test kemampuan bakat sebelum kita masuk ke jurusan yang berbeda-beda? Entah itu jurusan IPA, IPS atau Bahasa. Pertanyaannya, siapa yang akan kamu bantu untuk ditolong jika kapal yang kamu naiki karam sedangkan perahu sekoci penyelamat cuma ada satu? Nah.. Ini yang terlintas di kepala saya ketika pertama kali memabaca novel thriller yang satu ini.
Novel "Survive" karangan Nugraha Wasistha ini, keren banget. Ini termasuk novel yang aku sukai. Ceritanya bermula ketika ada 10 orang yang berhasil naik sekoci penyelamat karena kapal penumpang yang mereka naiki karam di tengah lautan. Terombang-ambing di tengah lautan, tanpa makanan dan minuman, ketakutan dan diperparah dengan ada seekor hiu yang menyundul-nyundul di bawah geladak perahu sekoci, ke 10 orang ini benar-benar sudah pasrah jika memang hidup mereka harus berakhir. Toh, keluarga mereka juga sudah banyak yang mati tenggelam. Tapi, takdir ternyata belum menggoreskan kematian mereka. Mereka selamat dan terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. 

Ke sepuluh orang itu adalah: seorang ibu yang nyaris kehilangan akal karena suami dan anaknya sudah mati tenggelam, seorang bapak pejabat berbaju safari, seorang pria berambut cepak berjaket loreng, seorang pengkhotbah berkemeja putih, seorang aktivis yang mengenakan kaus bertuliskan 'HANYA SATU KATA, LAWAN!'. Llau seorang remaja yang punya tampang udik, pasangan suami istri Tionghoa, dan pasangan aneh: Seorang buronan bertampak sangar dan berperilaku kasar serta seorang pelacur cilik. 

Nah, ketegangan sudah dimulai bahkan sejak bab pertama novel ini. Satu demi satu ke sepuluh orang yang selamat ini mati. Mulai dari kematian yang amat wajar dan terjadi di hadapan mereka semua, disaksikan oleh mereka semua, yaitu mati dimangsa oleh ikan hiu. Sisanya mati diterkam oleh makhluk yang amat misterius. Siapa yang mati belakangan? Benar-benar sebuah surprise yang asyik sekali ketika membacanya karena benar-benar tidak bisa diduga sebelumnya. Bagaimana cara mereka bertahan, juga menjadi bumbu yang luar biasa menegangkan di novel ini. Dan saya suka dengan deskripsi yang diberikan oleh Nugraha Wastitha yang berhasil bikin saya enggan melepaskan novel ini sebelum membacanya dengan tuntas. Pantas saja di halaman depan novel ini, penerbit menyebutnya sebagai "A cinematic thriller". Memang asli seperti menyaksikan sebuah film thriller yang menegangkan. Deskripsi detailnya itu bikin kita seperti sedang menyaksikan adegan-adegan film yang kemudian diterjemahkan dalam sebuah bahasa tulisan. Bahkan, novel yang awalnya adalah film Thriller dan punya setting yang asli seram saja dari penulis lain, gagal menciptakan ketegangan (nanti kapan-kapan saya akan menulis resensinya sebagai perbandingannya). Sesuai dengan jargon yang diusung di sampul novel ini:
SIAPA KAWAN,
SIAPA LAWAN,
SIAPA SANGGUP BERTAHAN...

Hal yang menarik lainnya adalah: covernya cantik!
Gambarnya sepasang lelaki dan perempuan yang masing-masing memegang benda tajam atau senjata dengan latar belakang hutan yang dipenuhi kabut yang amat misterius dan semuanya ditampilkan dalam bentuk "3D". Jadi, gambarnya dan tulisan judul novelnya muncul tiga dimensi. Keren.  Saya tidak pernah menyesal membeli novel ini. Sampulnya keren, isinya keren. 

Nah, penulis cukup jeli memperkirakan kekritisan pembaca. Dia sepertinya tahu pembaca yang membaca novelnya mungkin akan bertanya, "ih, dimana nih lokasinya? Emang ada pulau yang begini kosong?". Penulis memanfaatkan kondisi sebenarnya di Indonesia dimana masih terdapat banyak pulau-pulau kosong tak berpenghuni. Hanya saja, satu hal yang lalai adalah: memangnya penghuni pulau terpencil sekalipun di Indonesia itu tidak akan pernah dilewati oleh pesawat terbang ya? Kok bisa sampai tidak tahu sama sekali kondisi perkembangan terkini di Indonesia? Eh.. ngomong apa sih aku? hehehe.. ini terkait dengan kisah misteri di novel ini dimana ada salah satu tokohnya yang tidak tahu bahwa Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945. Kenapa bisa gitu? Nah.. baca sendiri aja deh novel ini. Bener deh, keren kok novelnya. Ini novel Thriller made in Indonesia yang thrillernya asyik. 



Judul: Survive (a cinematic thriller)
Penulis: Nugraha Wasistha
Tahun terbit: 2011
Penerbit: Ufuk Press

5 komentar:

  1. Wah baru tahu ini novelnya, padahal aq hobi bc thriller juga, tahunya dulu terbitan ufuk yg terjemahan aja

    BalasHapus
  2. Aku juga baru tau ada novel ini, sepertinya menarik. Soal logika mah ga usah dipikirin, mb Ade... namanya juga fiksi :P

    BalasHapus
  3. ya ampuuun...ini novel aku berkali-kali pesan online kagak pernah ada stoknya. pengeeeeen banget....;(

    BalasHapus
  4. aku lagi melawan kemalasan nih mbak

    BalasHapus

jadi, apa pendapatmu teman?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...