Stanley Jones, amat gemar mengambil berbagai kutipan kalimat bijak sebagai jeda dari bagian satu ke bagian lagi dari pemaparannya tentang bagaimana caranya untuk meraih kualitas hidup yang seimbang. Dia juga selalu memberikan ilustrasi sederhana yang tepat sebelum mengawali pemaparannya. Jadi, setiap bagian dari buku ini pasti akan dimulai dengan sebuah pertanyaan tentang kehidupan itu sendiri, lalu ilustrasi untuk memberikan gambaran dari pertanyaan tersebut (bahwa pertanyaan itu bukan hanya miliknya saja tapi juga dimiliki oleh orang lain kebanyakan), lalu mengakhirinya dengan rangkaian paparan renungan diseling dengan quotes-quotes cantik milik orang terkenal dan ditutup dengan kutipan quotes yang Stanley Jones buat sendiri. Ini yang menjadi daya tarik dari buku ini menurutku.
Dimulai dengan memaparkan bahwa untuk mencapai sebuah kualitas hidup yang seimbang maka setiap orang hendaknya memiliki sebuah mimpi dan bukan hanya memiliki mimpi itu saja tapi juga harus percaya bahwa mimpi itu bisa terwujud. Jadi, tidak hanya sekedar mimpi kosong saja.
Nah, sekarang bagaimana membedakan impian fantasi dari impian yang dapat dicapai? Impian yang dapat dicapai sangat efektif kalau dipakai untuk mengatur cita-cita. Lebih pasti dan spesifik anda dapat mencapai cita-cita -jika benar-benar dapat menjangkau, menyentuh, melihat, mencium, merasakan, dan hampir-hampir mendengarnya - lebih mungkin impian itu menjadi kenyataan.
Jadi, penulis yang bercita-cita tinggi harus latihan menulis, dan tulisannya memperole kritikan. Menulis tidak dapat hanya dipikirkan, itu harus dilakukan dengan menulis di atas kertas. Melalui latihan, penulis mengetahui perbedaan yang amat kecil dari komunikasi dengan pemakaian kata-kata yang dipilih secara hati-hati. (hal 9).
Nah, itu contoh impian fantasi dan impian yang dapat dicapai oleh seseorang. Menarik kan? Sederhana tapi mengena pada sasaran.
Dan jika kalian membutuhkan quotes-quotes cantik dari orang-orang terkenal, maka hal tersebut amat bertaburan di dalam buku ini.
Ini beberapa di antaranya:
Semua keterbatasan adalah membebankan diri sendiri. Itu bukan apa yang terjadi pada anda dalam kehidupan, tetapi apa yang anda kerjakan untuk nya. (W. Mitchell, CPAE)
Saya mempunyai perbedaan pendapat sedikit dengan orang lain, tetapi saya tidak pernah memendam dendam. Anda tahu mengapa? Sementara anda memendam dendam, mereka di luar bersuka ria. (Buddy Hackett)
Apa yang kita kerjakan selama berjam-jam kerja menentukan apa yang kita punya; apa yang kita kerjakan selama waktu senggang/luang menentukan siapa kita. (George Eastman)
Dia yang mempunyai kesehatan mempunyai harapan; dan dia yang mempunyai harapan mempunya semuanya. (peribahasa Arab)
Tolong, sudikan anda menunjukkan kepada saya, jalan mana yang saya ambil untuk dapat pergi dari sini?
Tergantung perjanjian, ke mana anda ingin sampai ke tujuan, kata Kucing.
Saya tidak peduli ke mana, kata Alice.
Jadi tidak menjadi masalah jalan mana yang akan anda ambil, kata Kucing. (Lewis Carroll dalam Alice in WOnderland)
Jadi.... Kualitas hidup seperti apa yang harus kita jalankan untuk mencapai keseimbangan hidup? Jawabannya ada di buku ini. Intinya adalah karena hidup itu tidak mudah, maka kita harus menyelaraskan tingkah laku kita. Hanya kita yang dapat merubah hidup kita menjadi hidup yang berkualitas dan pada akhirnya dapat mewujudkan mimpi kita.
ternyata udah lama juga aku beli buku ini, tahun 2002. Harganya masih Rp17.500 waktu itu. Entah masih ada apa nggak ini buku dan kalaupun ada, harganya masih segitu nggak ya? hehehe |
Judul buku: Quality of Life (Mencapai Keseimbangan di Dunia yang Serba Berlawanan)
Penulis: H. Stanley Jones.
Judul asli: Quality of Life (tahun 1994)
Alih bahasa: Zaini Dahlan
Penerbit: PT. Pustaka Delapratasa, Jakarta (1998)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jadi, apa pendapatmu teman?