Kamis, 27 Februari 2014

Review Film: Pocahontas 2, Princess yang berbeda

Kemarin, aku dan anak bungsuku berdua menonton tayangan film seri Princess yang ditelurkan oleh Disney: POCAHONTAS 2. Mungkin, sudah pada menonton POCAHONTAS 1 ya. Dimana disana diceritakan bagaimana Pocahontas menyelamatkan John Smith yang nyaris dibunuh oleh ayahnya Pocahontas karena rasa cinta yang dimiliki oleh Pocahontas.



Ya. Seri film Princess yang dikeluarkan oleh Disney memang selama ini selalu menggambarkan bahwa cinta itu selalu datang dari pandangan pertama "Love at the first sight". Tapi, bukan berarti cinta yang hadir dari pandangan pertama ini akan menghadapi jalan yang  mulus hingga menuju ke sebuah pernikahan. Pasti ada halangannya dan banyak. Tapi kekuatan cinta akan mengenyahkan segala macam aral rintangan yang menghadang. Yang penting, sama-sama berpegang kuat pada rasa cinta itu sendiri.
So sweet ya.
Itu sebabnya cerita-cerita Princess itu merupakan cerita yang dongeng.

Putri keduaku, yang kini sudah ABG, tidak begitu suka dengan cerita Princess. Karena baginya:
"Itu cuma bikin kita mengkhayal yang nggak-nggak aja."
Tapi putri bungsuku, mungkin karena usianya yang masih kecil, baru 8 tahun, amat menggemari cerita Princess. Karena dia suka cerita Princess inilah maka aku sebagai ibunya yang rajin mendampingi dia jadi ikut menonton film-film Princess yang ditayangkan oleh Disney. Nyaris semua film tentang Princess aku tahu karena hal ini; dan kemarin aku akhirnya menonton Film POCAHONTAS 2 di channel Disney.

Pocahontas 2 dirilis tahun 1998 sebenarnya. Sudah lama memang. Entah mengapa aku tidak memperhatikan hal ini dulu. Eh, apa jangan-jangan nggak masuk ke bioskop Indonesia ya? Entahlah.
Oh ya, aku mau cerita dulu tentang perilaku putri-putriku masih seputar tanggapan mereka terhadap film Princess.

Menurut Putri keduaku yang ABG itu, usianya 14 tahun (ini percakapan antara aku dan putriku tersebut):

"Yang aku gak suka dari film Princess itu adalah, disana semua Princess itu selalu digambarkan tidak bisa melakukan banyak hal. Cantik, mulus, gemulai, tapi gak bisa apa-apa. Jadi, satu-satunya keberuntungan para Princess itu adalah mereka diberi kekuatan magis oleh peri."
"Tapi memang Princess itu jaman dulu memang dibatasi ruang geraknya lagi, nak. Jaman dulu kan gak ada sekolah. Jika pun ada sekolah maka sekolah itu dikhususkan untuk lelaki saja. Perempuan dulu difokuskan untuk menguasai pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, menyulam, duduk manis menemani orang lain, bersikap anggun di hadapan orang lain. Benar-benar pajangan."
"Iya sih, makanya aku gak suka. Berarti mereka mengandalkan wajah cantik aja untuk mendapatkan macam-macam."
"Yaa... memang itu kenyataan jaman dulu ya. Kalau ibu yang ibu gak suka, karena selalu muncul kekuatan magis dari dunia lain aja yang menopang kelemahan para Princess."
"Tapi Mulan bisa melakukan sesuatu. Dari semua seri Princess Disney, aku sukanya Mulan."
"Mulan kayaknya beda deh. Karena dia diangkat dari cerita legenda yang hidup beneran di sebuah masyarakat. Di China, legenda MUlan tuh dipercaya memang benar ada orangnya. Dan karena dia benar ada tokohnya, maka dia aslinya bisa berpikir untuk melakuukan sesuatu. Kebetulan dia menghadapi kendala dimana akhirnya gak ada pilihan selain dia harus bergerak untuk melakukan perubahan. Sedangkan Princess-princess yang lain, itu adalah tokoh khayalan dimana fokusnya itu kecantikan yang bisa meluluhkan kekuasaan, dan kebaikan yang bisa mengalahkan kejahatan."
Nah. Itu hasil percakapanku dengan Putri keduaku.
Tapi kalau percakapanku dengan putri bungsuku sih.. hahahaha... gak usah diabadikan disini deh. Dia masih kecil, jadi khayalannya masih dominan daripada logikanya. hahahhaa.

Kembali ke Pocahontas.
Tahukah kalian bahwa ternyata, sama seperti kisah Mulan, Pocahontas juga diangkat dari kisah nyata tokoh legendaris di Inggris. Dia adalah Powhatan, seorang keturunan Indian Amerika yang akhirnya menjadi warga negara Inggris, lahir tahun 1595. Dia asalnya tinggal di kota Jamestown, Virginia, Amerika Serikat. Kala itu, Inggris, setelah menemukan benua Amerika, sedang melakukan penetrasi terhadap benua tersebut dan mengirim banyak pasukannya untuk menaklukkan benua Amerika.  Nah, di kisah aslinya, sebenarnya waktu John Smith datang ke wilayah ini, Pocahontas baru berusia 10 tahun. Itu sebabnya dia bermain-main dengan anak-anak koloni dari Inggris tersebut..

Ini foto asli Pocahontas dalam pakaian kebangsaan Inggrisnya.

Tapi, gak seru jika cerita aslinya seperti itu. Karena ciri khas dari cerita Princess Disney adalah: harus ada adegan jatuh cinta dan endingnya happy. Jadi, dibuatlah cerita dimana Pocahontas tanpa sengaja  jatuh cinta pada John Smith ketika dia sedang bermain-main di hutan. Dan ketika JOhn Smith ditangkap oleh ayahnya dan ingin dibunuh, Pocahontas menyelamatkan dia.

Nah. Nggak tahu mungkin karena banyak protes atau apa ya, cerita kisah cinta antara Pocahontas dan John Smith ini sepertinya dicoba untuk diluruskan di POCAHONTAS 2. Jadi, ceritanya nih; John Smith dikhianati oleh rekan sesama bangsawan dan akhirnya dibunuh. Lalu si bangsawan itu melapor ke raja bahwa dia mendapat laporan dari John Smith sebelum  meninggal bahwa di daerah Virginia itu ada bannyak sekali emas. Raja terpengaruh dan nyaris saja langsung mengutus bangsawan ini untuk mencaplok wilayan Virginia ini sesegera mungkin. Tapi istrinya Raja yang manis dan cantik dan lembut, mengingatkan raja untuk ngecek berita dulu. Jadi, dikirimlah John Ruffle. Sesampainya di Virginia, John Ruffle ini bertemu dengan Pocahontas dan ayahnya. Dan kaget karena ternyata, berita bahwa ada banyak emas di daerahnya Pocahontas itu bohong. Padahal, pasukan kerajaan sudah ingin menyerang wilayah Pocahontas.
Nah loh? Gimana dong caranya agar wilayah Pocahontas tidak diserang oleh Inggris? Akhirnya, Pocahontas menawarkan diri untuk berangkat ke Inggris untuk menjadi diplomat yang akan berbicara dengan Raja Inggris. Disinilah tampak kekuatan dari seorang Pocahontas. Dia tidak digambarkan sebagai seorang Princess yang lemah dan tidak bisa apa-apa jika tidak diberi kekuatan ajaib dari dunia Ghaib. Secara nyata, Pocahontas mengerahkan kemampuan dia untuk berdiplomasi dan bernegosiasi dengan raja.

Satu hal lagi, di POCAHONTAS 2 ini, untuk pertama kalinya aku melihat film dimana hadir CINTA EPISODE 2. Jadi, quotes bahwa kaulah yang pertama juga terakhir, tidak berlaku di film ini. Jadi, hadir tokoh pria baru dalam kehidupan Pocahontas dan itu biikin dia jatuh cinta kembali untuk kedua kalinya.
Wah.
Ini luar biasa menurutku.
Dan ini yang bikin aku jadi google untuk mencari tahu kenapa bisa begini ceritanya. Tumben banget.
Dan bertemulah aku dengan kisah asli POCAHONTAS.
Bahwa ternyata waktu John Smith datang ke Amerika dulu POcahontas baru berusia 10 tahun jadi tidak mungkin jatuh cinta pada John Smith.

John Smith Asli

Bahwa ternyata John Smith memang tidak menikah dengan Pocahontas
Bahwa Pocahontas akhrinya menikah dengan bangsawan lain dari Inggris dan bahkan ikut pindah ke Inggris.
John Ruffle, suami Pocahontas yang asli


Baca ini saja nih: BIOGRAPHY POCAHONTAS biar lebih jelas.

Dan yang belum sempat menonton film POCAHONTAS 2, bisa dilihat di link FILM POCAHONTAS 2  ini.
selamat menonton.


3 komentar:

  1. iya mak Pocahontas ini kisah nyata kan....aku dulu pernah bikinin drama untuk teman2 SMP ttg Pocahontas dan John Smith ini...cieciecie..emang bakat nulis script deh gw (cuih hahahaha) tahulah anak smp sukanya yg cinta2an romantis gitu....hahahaha. Untung sekarang sudah sadar :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu tuh... jadi Pocahontas 2 ini sepertinya ingin memperbaiki cerita yang terlanjur salah dan dianggap mengaburkan sejarah. yang sebenarnya adalah, POcahontas tidak pernah menolong John Smith, juga tidak pernah dekat dan terlibat kisah romantis dengan John Smith karena ketika John Smith datang ke daerahnya Pocahontas baru berusia 10 tahun. Yang benar adalah, Pocahontas jatuh cinta pada John Ruffle, bangsawan militer lain yang dikirim oleh Inggris ke Amerika ketika Pocahontas telah menjadi gadis dewasa muda.

      Hapus
  2. Aku suka nih sama cerita yang diangkat dari kisah nyata gini apalagi berbau kerajaan gini

    BalasHapus

jadi, apa pendapatmu teman?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...